Metode yang digunakan dalam mushaf ini adalah metode tikrar (pengulangan).
Sebelum ke teknik menghafal, berikut ini beberapa kata kunci dalam metode tikrar.
2. Arbain = 40 (empat puluh)
3. Maqra': seperempat halaman (maqra' 1 = warna hijau; maqra'2 = warna kuning ; magra'3 = warna biru; maqra'4 = warna magenta)
4. Maqta': setengah dari magra' atau seperdelapan halaman (ditandai dengan garis bawah warna merah disetiap awal dan pertengahan maqra)
1. Menyimak audio magra'1 (blok warna hijau) sebanyak 20 - 40 kali.
2. Memahami arti terjemah per kata dan ayat-ayat dalam magra'1.
3. Membaca maqta'1 sebanyak 20 - 40 kali.
4. Membaca maqta'2 sebanyak 20 - 40 kali.
5. Membaca maqra'1 (blok warna hijau) sebanyak 20 - 40 kali.
6. Menyimak audio magra' 1 sebanyak 20 - 40 kali.
B. Tahapan Menghafal Maqra'2
1. Menyimak audio magra' 2 (blok warna kuning) sebanyak
2. Memahami arti terjemah per kata dan ayat-ayat dalam maqra'2.
3. Membaca maqta' 3 sebanyak 20 - 40 kali.
4. Membaca magta' 4 sebanyak 20 - 40 kali.
5. Membaca magra' 2 (blok warna kuning) sebanyak 20 - 40 kali.
6. Membaca magra' 1 dan 2 (blok warna hijau dan kuning)
7. Menyimak audio magra' 1 dan 2 masing-masing sebanyak
1. Menyimak audio maqra' 3 (blok warna biru) sebanyak 20 - 40 kali.
2. Memahami arti terjemah perkata dan ayat-ayat dalam maqra'3.
3. Membaca maqta' 5 sebanyak 20 - 40 kali.
4. Membaca maqta'6 sebanyak 20 - 40 kali.
5. Membaca maqra'3 (blok warna biru) sebanyak 20 - 40 kali.
6. Membaca maqra'1, 2 dan 3 (blok warna hijau, kuning dan biru) sebanyak 20 - 40 kali.
7. Menyimak audio maqra'1, 2, dan 3 masing-masing sebanyak
D. Tahapan menghafal Maqra 4
1. Menyimak audio maqra' 4 (blok warna magenta, sebanyak 20-40 kali.
2. Memahami arti terjemah per kata dan ayat-ayat dalam maqra' 4.
3. Membaca maqta'7 sebanyak 20 - 40 kali.
4. Membaca maqta'8 sebanyak 20 - 40 kali.
5. Membaca maqra'4 (blok warna magenta) sebanyak 20 - 40 kali.
6. Membaca maqra'1, 2, 3, dan 4 (blok warna hijau, kuning, biru dan magenta) sebanyak 20 - 40 kali.
7. Menyimak audio maqra'1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebanyak 20 - 40 kali.
Pada dasarnya, dalam metode tikrar (pengulangan) tidak ada standar angka yang baku. Namun, Ust. Hamim Tohari, penemu metode tikrar, menuturkan dalam proses menghafal Al-Qur'an, itu semakin banyak diulang semakin baik. Bacaan Al-Qur'an jika dibaca secara berulang, bacaan tersebut akan semakin lancar dilisankan dan semakin melekat ke dalam hati dengan izin Allah.
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar). (QS al Furqan, 25:32)