3 Hal yang Dilakukan Saat Imanmu Turun
Iman setiap manusia memang naik-turun. Hari ini naik, yang membuat kita begitu merasakan nikmat beribadah. Namun, tidak jarang jika keesokan harinya kita bermalas-malasan dalam beribadah karena iman kita sedang turun.
Apalagi selama Ramadan ini, terasa begitu banyak godaan yang besar. Padahal, Allah menjanjikan pahala yang begitu besar. Ternyata imbalan yang besar juga berbanding lurus dengan tantangannya yang amat besar.
Agar tidak terlewat batas, kita perlu mempelajari hal-hal yang bisa menambah keimanan disaat iman kita sedang turun.
Pertama, berdoa dengan penuh keyakinan
Kita tahu betul bahwa iman itu pemberian dari Allah atas ketaatan kita dalam memenuhi seluruh hak-Nya. Allah memberikan petunjuk bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dalam QS. Al-Araf ayat 178, Allah berfirman:
مَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِيْۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
“Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.”
Maka, penting sekali untuk memohon kepada Allah agar memberikan kita petunjuk dan tambahan iman.
Selain itu, kita juga perlu berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberikan jawaban atas doa-doa kita di waktu yang paling tepat.
Kedua, mendekatkan diri dengan Al Quran
Bukan sekedar membacanya, tapi juga mentadabburi isinya agar dapat menambah keimanan diri kita. Ketika kita berhasil memahami isinya, insyaa Allah, kita akan merasakan getaran yang berbeda di dalam hati kita––seolah Allah sedang berbicara kepada kita melalui Al Quran.
Al Quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Maka, penting sekali untuk kita mengikuti petunjuk tersebut dalam kondisi apa pun, meski iman sedang turun.
Semoga dengan ikhtiar kita menjaga interaksi dengan Al Quran, Allah akan menjaga koneksi kita.
Ketiga, mengelilingi diri dengan orang-orang yang bervisi sama
Bukan berarti harus bergaul dengan orang-orang yang semuanya sudah baik, tapi setidaknya, kelilingi diri dengan orang-orang yang berniat menjadi baik.
Dengan begitu, kita akan terus belajar untuk menambah ketaatan kepada Allah dan saling mengingatkan.
Rasulullah bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
***
Tentang Madina Quran
Madina Quran, brand al Quran yang didesain stylish dan exclusive sesuai dengan karakter diri konsumen, tampilan yang menarik, dan tentunya bahan berkualitas. Madina Quran menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan kepercayaan diri untuk setiap pemakainya.